Foto lawas arca Dwarapala
Rabu, 26 Juni 2013
KEMACETAN DI SEPUTAR KOTA MALANG
Titik Kemacetan di utara kota Malang yaitu di sepanjang jalan utama mulai dari Pasar Lawang-Pasar Singosari-Jl Raya Mondoroko-Pertigaan Bentoel-Fly Over Arjosari sampai Pertigaan Masjid Sabillah-Soekarno Hatta-Jembatan Kembar Brawijaya. Macet/padat merayap ini terjadi tiap hari pada jam sibuk utamanya pagi jam 06.30-09.00 kadang lebih dan sore jam 15.00-18.00, ditambah Hari Jumat dan Sabtu Sore {Arah ke Malang} dan Minggu Sore {arah ke Surabaya}. Parahnya pada saat kemacetan parah banyak turn off/putaran ditutup pihak satlantas dengan tali rafia atau portal plastik merah yang diikat dengan tampar/tali plastik. Hal ini yang banyak membuat pengendara sepeda atau mobil pusing karena makin jauh kalau mau berbelok arah. Hanya ada beberapa titik belokan. Dari arah Malang ke Utara yang mau balik /turn off di depan BRI Singosari sebelum perlintasan KA dan Di Dekat Pabrik Plastik Sidobangun Singosari Serta Depan Kostrad. Dari Arah Surabaya turn off di Depan Bank Mandiri Singosari dan Depan SPBU Mondoroko. Sebaiknya jangan mencari putaran di pertigaan Bentol karena makin ke Selatan biasanya kemacetan makin parah.
Kemacetan di jalan utara kota Malang disebabkan karena penumpukan kendaraan dan hanya inilah satu satunya pintu masuk keluar kota Malang dari utara. Sehingga berbagai kendaraan baik Besar {Bus,TRuk},Kendaaan Pribadi dan sepeda motor tumpah menjadi satu. Sementara luas lebar jalan tiap tahun tidak bertambah.
2. Dari Arah Surabaya:Pasar Lawang-Otsuka/
3. Dari Soekarno Hatta; Lewat Patung Pesawat/SMA 9 ke Utara lurus sampai ke Ikan Tombro-ke Arah Barat/Ikan Gurami/
Semoga saja Semua Pihak terutama PemKot Kota Malang dan Batu, Pemkab Malang,pemprov Jatim,pemerintah Pusat terutama dinas kehutanan peduli.
Minggu, 09 Juni 2013
SUKSES MENGHADAPI UJIAN KENAIKAN KELAS
Ada 12 kiat sederhana
Bagaimana kita bisa sukses dalam menghadapi Ujian Kenaikan Kelas
Bagaimana kita bisa sukses dalam menghadapi Ujian Kenaikan Kelas
1. Siapkan waktu sebaik mungkin
Perhatikan urutan mata-mata pelajaran yang akan diuji lalu jadwalkan
waktu untuk belajar. Mulailah untuk mempelajari mata pelajaran yang diujikan
terlebih dahulu dari sekarang. Kurangilah waktu bermainmu. Jalankan kebiasaan
ini setiap hari termasuk di akhir pekan
2. Pelajari kembali catatanmu setiap hari.
Setelah pulang sekolah, biasakan untuk mempelajari kembali catatanmu. Hal ini dilakukan agar kita benar-benar mengerti pelajaran yang kita dapatkan di sekolah
Setelah pulang sekolah, biasakan untuk mempelajari kembali catatanmu. Hal ini dilakukan agar kita benar-benar mengerti pelajaran yang kita dapatkan di sekolah
3. Lihat kembali tugas-tugas dan ulangan-ulanganmu yang
sebelumnya
Melihat kembali tugas-tugas dan ulangan-ulangan sebelumnya juga
merupakan proses belajar.
Coba lihat kembali dimana kalian melakukan kesalahan dan carilah jawaban yang benar.
Siapa tahu apabila soal tersebut termasuk dalam soal yang diujikan, kalian sudah siap untuk menyelesaikannya dengan benar.
Coba lihat kembali dimana kalian melakukan kesalahan dan carilah jawaban yang benar.
Siapa tahu apabila soal tersebut termasuk dalam soal yang diujikan, kalian sudah siap untuk menyelesaikannya dengan benar.
4. Buatlah kelompok belajar.
Dengan belajar berkelompok kalian dapat
bertukar pikiran untuk membahas pelajaran yang kurang dimengerti atau sulit.
Tetapi pastikan bahwa saat belajar bersama, kalian memang memakai waktu
tersebut untuk belajar dan bukannya mengobrol.
5. Ikuti bimbingan belajar.
Dengan mengikuti bimbingan belajar, kita dapat memantapkan mata-mata pelajaran yang diajarkan di sekolah serta apabila kalian tidak mengerti, kalian dapat menanyakannya pada guru pembimbing.
Dengan mengikuti bimbingan belajar, kita dapat memantapkan mata-mata pelajaran yang diajarkan di sekolah serta apabila kalian tidak mengerti, kalian dapat menanyakannya pada guru pembimbing.
6. Jaga kesehatan tubuh.
Waktu ujian atau ulangan umum semakin dekat dan itu berarti kita harus belajar lebih giat hingga kadang lupa waktu. Karena terlalu lelah, kita jadi jatuh sakit, serta terhambat proses belajarnya.
Konsumsilah pula makanan yang bergizi yang mengandung 4 sehat 5 sempurna, jangan makan makanan yang sembarangan. Kita harus menjaga kesehatan tubuh agar kesehatan kita tetap prima sehingga akhirnya kita dapat menyelesaikan ujian atau ulangan umum dengan baik.
Waktu ujian atau ulangan umum semakin dekat dan itu berarti kita harus belajar lebih giat hingga kadang lupa waktu. Karena terlalu lelah, kita jadi jatuh sakit, serta terhambat proses belajarnya.
Konsumsilah pula makanan yang bergizi yang mengandung 4 sehat 5 sempurna, jangan makan makanan yang sembarangan. Kita harus menjaga kesehatan tubuh agar kesehatan kita tetap prima sehingga akhirnya kita dapat menyelesaikan ujian atau ulangan umum dengan baik.
7. “Aku bisa “
I CAN DO IT
Kadang kita merasa tidak "PeDe" (Percaya Diri) akan menyelesaikan ujian atau ulangan umum dengan baik. Buanglah jauh-jauh pikiran itu dan katakan pada diri sendiri bahwa kita siap menghadapinya dan akan mendapatkan nilai baik. Dengan mempunyai rasa percaya diri, kita akhirnya dapat berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan soal-soal yang diujikan.
I CAN DO IT
Kadang kita merasa tidak "PeDe" (Percaya Diri) akan menyelesaikan ujian atau ulangan umum dengan baik. Buanglah jauh-jauh pikiran itu dan katakan pada diri sendiri bahwa kita siap menghadapinya dan akan mendapatkan nilai baik. Dengan mempunyai rasa percaya diri, kita akhirnya dapat berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan soal-soal yang diujikan.
8. Menyeselesaikan
belajar sehari sebelum ujian atau ulangan umum dimulai.
Biasanya kita sering tidak tidur
dimalam ujian atau ulangan umum, sehingga akhirnya kita merasa mengantuk
keesokan harinya, akibatnya kita tidak bisa menyelesaikan soal-soal ujian atau
ulangan umum dengan baik. Agar hal ini tidak terjadi, usahakan untuk
menyelesaikan belajar .
sehari sebelum
ulangan umum dimulai. Lalu istirahatlah yang cukup agar tidak mengantuk disaat
ujian atau ulangan umum.
9. Datanglah lebih pagi.
Akhirnya hari ujian atau ulangan umum tiba. Usahakan datang lebih pagi ke sekolah karena jika kalian datang terlambat yang akan kalian pikirkan adalah "semoga tidak terlambat." Karena merasa deg-degan, materi pelajaran yang kalian sudah pelajari jauh-jauh hari jadi terlupakan Bayangkan kalau kalian datang lebih pagi ada waktu merefresh kembali catatan
Akhirnya hari ujian atau ulangan umum tiba. Usahakan datang lebih pagi ke sekolah karena jika kalian datang terlambat yang akan kalian pikirkan adalah "semoga tidak terlambat." Karena merasa deg-degan, materi pelajaran yang kalian sudah pelajari jauh-jauh hari jadi terlupakan Bayangkan kalau kalian datang lebih pagi ada waktu merefresh kembali catatan
10. Berdoa
Meminta pada Allah SWT supaya kita diberikan kemudahan, kesuksesan,
kelancaran dalam ujian. Serta tak lupa untuk mendoakan teman-teman yang lain.
11. Minta restu atau doa pada
orang tua
Doa orangtua untuk anaknya itu muajabah, jadi sering-seringlah kita
berbuat baik pada mereka dan Insya Allah walaupun kita tidak minta mereka
mendoakan kita untuk sukses ujian, mereka juga sudah mendoakan kita
12. Sholat Tahajud, sholat dhuha
dan puasa sunnah
Untuk amalan ibadah sunnah ini, akan bisa rasakan manfaatnya setelah
melakukannya sendiri. Sholat-sholat sunnah dan puasa sunah itu akan mendekatkan kita kepada Allah dan kita
diberi kemudahan apa yang akan kita kerjakan.
Sabtu, 08 Juni 2013
DUKA DAN KEMASYURAN SANG PERMAISURI TUMAPEL
Oleh :
Alex Sariffudin S.Pd
Pengajar di MTs Negeri Batu
….. kengkis wetisira, kengkab tekeng rahasyanica, nener katon murub
denira Ken Angrok ….
(Sebuah kutipan dari Pararaton yang artinya: …. tersingkap betisnya,
yang terbuka sampai rahasyanya, lalu kelihatan bernyala oleh Ken Angrok ….)
Ken Angrok memang tidak sengaja , mungkin semua terjadi karena kehendak
dewata. Saat Ken Dedes yang sedang hamil muda duduk bercengkerama dengan
suaminya Tunggul Ametung, di taman Boboji, secara kebetulan Ken Angrok yang
sudah bekerja sebagai pengawal di Tumapel mendapat angin baik; angin penyingkap
kain istri sang Akuwu, hingga menyingkap.Terlihat betis dan paha, bahkan sampai
jauh ke ujung yang disebut dalam kitab Pararaton sebagai “rahasianya” Ken
Dedes. Penulis kitab Pararaton ketika itu tentu amat menghargai Ken Dedes,
sehingga dengan gaya eufemistis mengguratkan kata “rahasianya” untuk
menjelaskan suatu keterangan yang bersifat pribadi.
Nyala “rahasianya” Ken Dedes itu
yang bikin Ken Angrok pusing. Pemuda ini tahu apa arti “rahasianya” wanita. Namun
nyala “rahasianya”Ken Dedes membuatnya gundah gulana. Ken Dedes kembangnya
kraton Tumapel asal desa Panawijen. Kecantikannya sempurna, tak ada wanita yang
menyamai keindahan paras muka dan tubuh Ken Dedes yang aduhai dan menggairahkan
menurut Pararaton.
“Kasmaran sira Ken Angrok tan
wruh ring tingkahira” ….
Jatuh cintalah Ken Angrok, tak tau apa yang akan diperbuatnya begitu
kata Pararaton.
Angrok yang kasmaran dan penasaran, langsung menanyakannya pada pendeta
Loh Gawe, asal India yang juga Bapak angkatnya. “Bapak Dang Hyang, ada seorang
perempuan bernyala rahasianya,tanda perempuan yang bagaimanakah? Tanda buruk
atau baik?” Dang Hyang menjawab: “Jika ada perempuan yang demikian,
perempuan itu namanya nariswari. Ia adalah perempuan yang paling utama. Meskipun
orang berdosa, jika memperistri perempuan itu, ia akan menjadi Maharaja”.
Ken angrok tertegun dan kemudian berkata: “Bapa Dang Hyang, perempuan
yang bernyala rahasianya itu adalah istri sang Akuwu di Tumapel. Jika demikian
Akuwu akan saya bunuh dan saya ambil istrinya. Tentu ia akan mati, itu kalau
Bapak Dang Hyang mengijinkan. Loh Gawe menjawab, “Ya, tentu matilah, Tunggul
Ametung olehmu. Hanya saja saya tak pantas memberi ijin itu kepadamu, itu bukan
tindakan seorang pendeta. Batasnya adalah kehendakmu sendiri”.
Karena Loh Gawe tidak memberi
restu, Ken Angrok pergi menemui Bapak
angkatnya yang lain, Bango Samparan dan disarankan untuk memesan keris ke Mpu
Gandring yang sakti dan bisa membunuh Tunggul Ametung. Karena tidak sabar menunggu keris selesai,Ken Arok kemudian mengambil paksa keris pesanannya setelah membunuh Mpu Gandring
si pembuat keris.Sebelum Empu Gandring tewas dia mengutuk bahwa keris laknat itu
nantinya akan memakan 7 turunan.
Keris sakti
dipinjamkan kepada kawannya, Kebo Ijo yang sombong, untuk kambing hitam
membunuh sang Akuwu. Ditengah malam pulas, Angrok membunuh Tunggul Ametung,
Kebo Ijo yang dituduh karena semua orang mengira keris itu milik Kebo Ijo.
Untuk menghilangkan jejak, Kebo Ijo langsung dibunuh Ken Angrok ketika tidur
pulas setelah mabuk. Untuk melampiaskan dendam cintanya, Angrok langsung
mengawini Ken Dedes yang sedang hamil tua. Di masa akhirr hayatnya Angrok juga
korban keris yang dilaknat oleh pembuatnya itu.
Ken Dedes memang nariswari
(utama). Gadis desa Panawijen, di lereng timur gunung Kawi, putri pendeta
Budha, Mpu Parwa, sejak remaja memang sudah ditakdirkan hidup dan menerima
karunia sekaligus nestapa. Ketika disunting Tunggul Ametung, sebenarnya Ken
Dedes lebih tepat diculik dan dikawin paksa dari pada dilamar dan dibawa ke
rumah calon suaminya. Mpu Parwa ketika itu tengah bertapa, Tunggul Ametung tak
sabar menanti lama-lama. Ken Dedes dilarikan ke Tumapel diperistri tanpa restu
mertuanya.
Mpu Parwa kecewa dan menumpahkan sumpahnya, “Nah semoga yang melarikan
anakku tidak lanjut mengenyam kenikmatan, semoga ia ditusuk keris dan diambil
istrinya … Adapun anakku yang menyebabkan gairah dan bercahaya terang, kutukku
kepadanya semoga ia mendapat keselamatan dan kebahagiaan besar”. Betul juga
kenyataannya kemudian. Ken Dedes yang teramat cantik itu juga wanita yang
ardanariswari. Siapa saja yang memperistrinya akan menjadi maharaja. Ken Dedes
telah dicatat selama hidupnya nglakoni karma
amandangi atau bertingkah laku sempurna,tanpa cela dan salah langkah.
Selain berkah rohani dan jasmani, perilakunya juga luput dari lelakon
buruk. Sebagai wanita, Ken Dedes bernasib tidak begitu indah. Dimasa mekarnya
kuncup kegadisannya, dia direnggut lelaki setengah tua bak Lutfiana Ulfa di
jaman kini, bedanya Ulfa cinta banget dengan Syeh Puji sebagai pria idamannya.
Baru merasakan nyamannya perubahan tubuh berbadan dua, suami resminya yang
dikatakan amat menyayangi, tahu-tahu dibunuh lelaki yang ia saksikan di depan
matanya, tapi tak bisa apa-apa. Di masa hamil tua menjelang persalinan, Ken
Dedes harus rela dinikahi Ken Angrok sebagai pendamping baru di purinya.
Pararaton mengkisahkan antara Ken angrok dengan Ken Dedes adalah memang jodoh yang
disetujui dewa-dewa, dan keduanya memang
sama sama mencintai.
Ken dedes yang sampai akhir hayat menjadi permaisuri di Singasari,juga
menjadi ibu suri dari beberapa putra-putri, termasuk anak lelaki tunggal,
Anusapati, putra dari Bapak biologisnya Tunggul Ametung. Karena merasa
diperlakukan berbeda dengan para saudaranya di keraton, maka bertanyalah
Anusapati pada ibunya, dan Ken Dedes terpaksa membuka rahasia lama perihal
matinya Tunggul Ametung. Ken Dedes tak kuasa melawan kehendak dewata waktu Anusapati
meminta keris Mpu Gandring. Ken Dedes hanya merasakan kutukan yang akan menimpa
diri Ken Angrok. Ken Dedes kemudian harus menahan rasa kewanitaannya ketika
Anusapati mati pula ditembus keris Mpu Gandring oleh Toh Jaya, putra tiri dari
Ken Umang istri ke dua Ken Arok.
Dalam sejarah dicatat keturunan Ken Dedes dari benih Tunggul Ametung
jauh sampai ke cucu-cicitnya. Juga dari benih Ken Angrok, Ken Dedes memberikan
putra-putrinya, cucu dan keturunannya. Sampai digaris keturunan ke empat,
terjadi penyatuan antara keturunan Ken Dedes dari darah Ken Angrok dengan
keturunan Ken Dedes dari darah Tunggul Ametung. Peristiwa ini kita ketahui dari
pernikahan Raden Wijaya dengan dua putri Kertanegara, yang tercatat sebagai
manusia-manusia tangguh dan besar yang meneruskan tradisi kerajaan, bukan di
Singasari lagi namun raja besar dalam sejarah Indonesia kuno …. Majapahit.
Tidak ada keterangan yang pasti kapan istri Tunggul Ametung dan Ken Angrok ini
menutup ajal. Padahal dari rahim Ken Dedes inilah telah menurunkan raja-raja
besar Majapahit, dinasty Rajasa, termasuk Kertanegara dan Hayam Wuruk.
Arca Prajnaparamita sebagai perwujudan
Ken dedes
Sebuah Arca Prajnaparamita sebagai puncak maha karya seniman patung di
jaman Singasari,
di temukan di candi kecil tak jauh dari candi Singasari-Malang,
dianggap perwujudan Ken Dedes! Prajnaparamita adalah nama dewi yang sejajar
dengan dewa-dewi lainnya. Perwujudannya sangat cantik, dianggap sebagai dewa
ilmu pengetahuan, karena diarcanya terdapat sulur teratai yang menanggung
keropak atau kitab. Wujud arca Ken Dedes dalam tafsir masyarakat pengagumnya disamakan
dengan dewi Prajnaparamita. Mungkin sudah nasib Ken Dedes, tetap baik citranya
dimasyarakat hingga kini. Namanya dipuja dan wujudnya disamakan dengan dewi
Prajnaparamita. Arca Prajnaparamita itu kemudian dibawah oleh seorang kontroler
Belanda sekitar 1880an, kemudian diboyong ke Leiden Belanda. Kemudian dikembalikan ke
Indonesia tahun 1978 dan sekarang
diletakkan di Musium Nasional Jakarta.
Untuk menghargai sosok Ken Dedes yang agung masyarakat sekitar Desa Palawijen Arjosari Malang kemudian
membuat replika Arca Prajnaparamita setinggi 5 meter di pintu masuk kota Malang
sebelum Fly over.Mereka percaya disinilah tempat sang permaisuri itu lahir.
Pesona kecantikan dan Kemasyuran Ken Dedes tak urung membuat pemerintah Kota Malang setiap tahun menjadikannya sebagai even putri
kecantikan.
Namun mencari sosok Ken Dedes tidaklah mudah . Semoga kejadian
larinya Sang Putri Cantik yang dijadikan Permaisuri Raja Kelantan Malaysia
“Manohara Adelia P “ itu bisa menjadi
pelajaran.
Kalau Si “Mano “berhasil kembali ke Tanah Airnya dan menjadi artis top,
Nasib yang gak sama harus diterima Ken Dedes.
Kecantikan dan Kemasyurannya membuat hidupnya nestapa. Apa yang
terjadi itu sudah menjadi kehendak
dewata.
Singosari,7 Juni 2013
Jumat, 07 Juni 2013
Jejak Kendedes di Watu Gede
Oleh : Alex Sariffudin
Pengajar di MTS
Negeri Batu
Banyak yang tahu bahwa
di Malang dahulu terdapat sebuah kerajaan besar bernama Singosari. Bukti
kerajaan Singosari antara lain berwujud seni arca dan arsitektur yang kerap kali dikunjungi wisatawan domestik
maupun manca yaitu Candi Singosari,pemandian Kendedes, Arca Dwarapala . Situs tsb
memang letaknya strategis berada di ruas
utama jalan Surabaya Malang sehingga memudahkan pengunjung yang menggunakan
roda dua atau empat untuk singgah. Namun sebenarnya masih ada peninggalan
kerajaan Singosari yang lain yaitu berupa
petirtan. Petirtan itu bernama Pemandian /Petirtan Watu Gede. Letaknya, berada 200
meter arah timur dari Stasiun KA Singosari. Kalau dari arah Jalan utama Pandaan
Malang ke arah Malang menuju ke timur setelah
perlintasan Kereta Api. Jalan masuk ke petirtan Watu Gede cukup lebar dan
beraspal.Bagi pengunjung yang menggunakan roda 4 terdapat areal parkir yang
cukup luas.
Keberadaan petirtan Watugede pertama kali di temukan oleh
arkeolog Belanda ditahun 1925. Sayangnya keberadaan petirtan Watugede tidak
tercantum dalam History of Java karya
Stamford Rafles yang sekitar 1813 pernah
berkunjung ke Singosari.Kitab Negara Kertagama yang ditulis Empu Prapanca abad
13 juga tidak mencatumkannya.Hanya kitab Pararaton yang ditulis sekitar
abad 15 silam yang menyebutkan secara
implisit bahwa raja, permaisuri dan kaum bangsawan kerajaan Singosari
sering mengadakan upacara ritual keagamaan. Ritual Keagamaan sering kali diawali
dengan pengambilan suci. Air bagi pemeluk Hindu adalah unsur pokok dalam ritual
keagamaan. Apakah upacara pengambilan air suci itu dilakukan di pemandian Kendedes ataukah di
petirtan Watu Gede? Ataukah kedua duanya. Yang pasti pengambilan air suci itu
di lakukan disebuah petirtan yang dianggap suci dan kedua petirtan itu memang
letaknya tepat di Tumapel ibu kota kerajaan Singosari.
Masyarakat sekitar petirtan Watu Gede mempercayai bahwa
tempat ini dahulunya merupakan tempat pemandian Kendedes, permaisuri Tunggul
Ametung seorang Akuwu [Camat] Tumapel.
Menurut Kitab Pararaton diceritakan bahwa Ken Arok terpikat kecantikan Kendedes
ketika secara tidak sengaja melihat Kendedes
dan Tunggul Ametung bercengkrama di Taman Boboji.Apakah taman boboji yang dimaksud
identik dengan petirtan Watugede. Sampai hari belum ada bukti yang
menguatkannya.
Petirtaan Watugede adalah
sebuah pemandian kuno berbentuk empat persegi panjang, kira kira lebar 8 meter,
panjang 40 meter dengan kedalaman 1.5 meter bagian yang terdalam.Terdapat
disisi kolam batu-bata kuno berukuran besar yang dapat dikatakan masih utuh dan
berfungsi sebagai dinding kolam. Susunan batu bata ini masih cukup baik walau
ada sebagian yang sudah rusak. Di tepi petirtaan ini terdapat patung-patung
kecil yang terus-menerus memancarkan air dari sumber dengan debit air yang
cukup besar. Air kolam di pemandian kuno ini dari jauh tampak berwarna
kehijau-hijauan.Air ini berasal dari 2 mata air yang muncul dibawah sebuah
pohon Loh dan Beringin. Luberan air ini kemudian disalurkan melalui saluran air
{Jaladwara}. Oleh masyarakat sekitar air ini kemudian digunakan mengairi sawah
sawah penduduk dan kebutuhan air minum.
Disekitar petirtan Watu
Gede banyak ditumbuhi pohon tinggi yang rindang dan disekelilingnya dipagari
kawat berduri.Suasana begitu asri ketika memasuki areal petirtan Watu Gede.
Secara umum kondisi Petirtan Watu Gede masih cukup baik walaupun ke depannya
perlu banyak perbaikan.
Di pojok kolam terdapat
sebuah sumur dan altar tempat untuk meletakkan sesaji. Bentuk altar
mengingatkan Griya Saji berbentuk
gunungan [meru}yang banyak terdapat di Bali.Terdapat sebuah tangga dari batu
untuk masuk ke dalam kolam. Sebagian tangga batu tersebut masih utuh, namun ada
beberapa bagian yang sudah diganti dengan tangga dari semen.
Yang menarik dari tangga
batu ini adalah salah satu anak tangga dari batu tersebut permukaannya
berlubang-lubang dengan jarak beraturan. Batu ini disebut ”Watu Dakon” [bentuknya
mirip dengan permainan Dakon]. Menurut keterangan sang juru kunci batu dakon berfungsi
sebagai penunjuk waktu untuk putri-putri Raja yang sedang mandi di tempat
tersebut. Atau mungkin sengaja dilubangi agar permukaannya kasar agar tidak
licin ketika kaki melangkah turun.
Watu Dakon
Tak jauh dari Watu
Dakon ini, tepatnya di dekat sumur, juga terdapat Batu Gores
berjumlah tiga buah. Menurut juru kunci fungsi dari Batu Gores adalah
untuk mengasah pedang yang akan digunakan untuk melaksanakan hukuman pancung
bagi lelaki mana saja yang nekad menyusup ke dalam pemandian ini sebab hanya
putri Raja beserta dayang-dayang wanitanya saja boleh memasuki area pemandian
ini. Batu Gores seperti ini juga dapat kita jumpai di Museum Mpu Purwa
di Kota Malang.
Batu Gores di Watugede •
Batu Gores di Museum Mpu Purwa
Petirtan Watugede ramai
dikunjungi wisatawan pada hari hari libur.Sebagian Wisatawan yang berkunjung
adalah pelajar dan mahasiswa yang tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang
peninggalan-peninggalan kuno. Namun ada juga yang sekedar ingin menikmati udara
sejuk di tengah panasnya kota Malang.
Petirtan Watu Gede ini
bisa dijadikan tempat alternatif eko wisata sejarah. Namun sayangnya tidak
dikelolah secara baik sehingga pamornya kalah dengan Candi Singosari.
Semoga saja pihak pihak
terkait peduli.
Langganan:
Postingan (Atom)