Oleh :
Alex Sariffudin S.Pd
Pengajar di MTs Negeri Batu
….. kengkis wetisira, kengkab tekeng rahasyanica, nener katon murub
denira Ken Angrok ….
(Sebuah kutipan dari Pararaton yang artinya: …. tersingkap betisnya,
yang terbuka sampai rahasyanya, lalu kelihatan bernyala oleh Ken Angrok ….)
Ken Angrok memang tidak sengaja , mungkin semua terjadi karena kehendak
dewata. Saat Ken Dedes yang sedang hamil muda duduk bercengkerama dengan
suaminya Tunggul Ametung, di taman Boboji, secara kebetulan Ken Angrok yang
sudah bekerja sebagai pengawal di Tumapel mendapat angin baik; angin penyingkap
kain istri sang Akuwu, hingga menyingkap.Terlihat betis dan paha, bahkan sampai
jauh ke ujung yang disebut dalam kitab Pararaton sebagai “rahasianya” Ken
Dedes. Penulis kitab Pararaton ketika itu tentu amat menghargai Ken Dedes,
sehingga dengan gaya eufemistis mengguratkan kata “rahasianya” untuk
menjelaskan suatu keterangan yang bersifat pribadi.
Nyala “rahasianya” Ken Dedes itu
yang bikin Ken Angrok pusing. Pemuda ini tahu apa arti “rahasianya” wanita. Namun
nyala “rahasianya”Ken Dedes membuatnya gundah gulana. Ken Dedes kembangnya
kraton Tumapel asal desa Panawijen. Kecantikannya sempurna, tak ada wanita yang
menyamai keindahan paras muka dan tubuh Ken Dedes yang aduhai dan menggairahkan
menurut Pararaton.
“Kasmaran sira Ken Angrok tan
wruh ring tingkahira” ….
Jatuh cintalah Ken Angrok, tak tau apa yang akan diperbuatnya begitu
kata Pararaton.
Angrok yang kasmaran dan penasaran, langsung menanyakannya pada pendeta
Loh Gawe, asal India yang juga Bapak angkatnya. “Bapak Dang Hyang, ada seorang
perempuan bernyala rahasianya,tanda perempuan yang bagaimanakah? Tanda buruk
atau baik?” Dang Hyang menjawab: “Jika ada perempuan yang demikian,
perempuan itu namanya nariswari. Ia adalah perempuan yang paling utama. Meskipun
orang berdosa, jika memperistri perempuan itu, ia akan menjadi Maharaja”.
Ken angrok tertegun dan kemudian berkata: “Bapa Dang Hyang, perempuan
yang bernyala rahasianya itu adalah istri sang Akuwu di Tumapel. Jika demikian
Akuwu akan saya bunuh dan saya ambil istrinya. Tentu ia akan mati, itu kalau
Bapak Dang Hyang mengijinkan. Loh Gawe menjawab, “Ya, tentu matilah, Tunggul
Ametung olehmu. Hanya saja saya tak pantas memberi ijin itu kepadamu, itu bukan
tindakan seorang pendeta. Batasnya adalah kehendakmu sendiri”.
Karena Loh Gawe tidak memberi
restu, Ken Angrok pergi menemui Bapak
angkatnya yang lain, Bango Samparan dan disarankan untuk memesan keris ke Mpu
Gandring yang sakti dan bisa membunuh Tunggul Ametung. Karena tidak sabar menunggu keris selesai,Ken Arok kemudian mengambil paksa keris pesanannya setelah membunuh Mpu Gandring
si pembuat keris.Sebelum Empu Gandring tewas dia mengutuk bahwa keris laknat itu
nantinya akan memakan 7 turunan.
Keris sakti
dipinjamkan kepada kawannya, Kebo Ijo yang sombong, untuk kambing hitam
membunuh sang Akuwu. Ditengah malam pulas, Angrok membunuh Tunggul Ametung,
Kebo Ijo yang dituduh karena semua orang mengira keris itu milik Kebo Ijo.
Untuk menghilangkan jejak, Kebo Ijo langsung dibunuh Ken Angrok ketika tidur
pulas setelah mabuk. Untuk melampiaskan dendam cintanya, Angrok langsung
mengawini Ken Dedes yang sedang hamil tua. Di masa akhirr hayatnya Angrok juga
korban keris yang dilaknat oleh pembuatnya itu.
Ken Dedes memang nariswari
(utama). Gadis desa Panawijen, di lereng timur gunung Kawi, putri pendeta
Budha, Mpu Parwa, sejak remaja memang sudah ditakdirkan hidup dan menerima
karunia sekaligus nestapa. Ketika disunting Tunggul Ametung, sebenarnya Ken
Dedes lebih tepat diculik dan dikawin paksa dari pada dilamar dan dibawa ke
rumah calon suaminya. Mpu Parwa ketika itu tengah bertapa, Tunggul Ametung tak
sabar menanti lama-lama. Ken Dedes dilarikan ke Tumapel diperistri tanpa restu
mertuanya.
Mpu Parwa kecewa dan menumpahkan sumpahnya, “Nah semoga yang melarikan
anakku tidak lanjut mengenyam kenikmatan, semoga ia ditusuk keris dan diambil
istrinya … Adapun anakku yang menyebabkan gairah dan bercahaya terang, kutukku
kepadanya semoga ia mendapat keselamatan dan kebahagiaan besar”. Betul juga
kenyataannya kemudian. Ken Dedes yang teramat cantik itu juga wanita yang
ardanariswari. Siapa saja yang memperistrinya akan menjadi maharaja. Ken Dedes
telah dicatat selama hidupnya nglakoni karma
amandangi atau bertingkah laku sempurna,tanpa cela dan salah langkah.
Selain berkah rohani dan jasmani, perilakunya juga luput dari lelakon
buruk. Sebagai wanita, Ken Dedes bernasib tidak begitu indah. Dimasa mekarnya
kuncup kegadisannya, dia direnggut lelaki setengah tua bak Lutfiana Ulfa di
jaman kini, bedanya Ulfa cinta banget dengan Syeh Puji sebagai pria idamannya.
Baru merasakan nyamannya perubahan tubuh berbadan dua, suami resminya yang
dikatakan amat menyayangi, tahu-tahu dibunuh lelaki yang ia saksikan di depan
matanya, tapi tak bisa apa-apa. Di masa hamil tua menjelang persalinan, Ken
Dedes harus rela dinikahi Ken Angrok sebagai pendamping baru di purinya.
Pararaton mengkisahkan antara Ken angrok dengan Ken Dedes adalah memang jodoh yang
disetujui dewa-dewa, dan keduanya memang
sama sama mencintai.
Ken dedes yang sampai akhir hayat menjadi permaisuri di Singasari,juga
menjadi ibu suri dari beberapa putra-putri, termasuk anak lelaki tunggal,
Anusapati, putra dari Bapak biologisnya Tunggul Ametung. Karena merasa
diperlakukan berbeda dengan para saudaranya di keraton, maka bertanyalah
Anusapati pada ibunya, dan Ken Dedes terpaksa membuka rahasia lama perihal
matinya Tunggul Ametung. Ken Dedes tak kuasa melawan kehendak dewata waktu Anusapati
meminta keris Mpu Gandring. Ken Dedes hanya merasakan kutukan yang akan menimpa
diri Ken Angrok. Ken Dedes kemudian harus menahan rasa kewanitaannya ketika
Anusapati mati pula ditembus keris Mpu Gandring oleh Toh Jaya, putra tiri dari
Ken Umang istri ke dua Ken Arok.
Dalam sejarah dicatat keturunan Ken Dedes dari benih Tunggul Ametung
jauh sampai ke cucu-cicitnya. Juga dari benih Ken Angrok, Ken Dedes memberikan
putra-putrinya, cucu dan keturunannya. Sampai digaris keturunan ke empat,
terjadi penyatuan antara keturunan Ken Dedes dari darah Ken Angrok dengan
keturunan Ken Dedes dari darah Tunggul Ametung. Peristiwa ini kita ketahui dari
pernikahan Raden Wijaya dengan dua putri Kertanegara, yang tercatat sebagai
manusia-manusia tangguh dan besar yang meneruskan tradisi kerajaan, bukan di
Singasari lagi namun raja besar dalam sejarah Indonesia kuno …. Majapahit.
Tidak ada keterangan yang pasti kapan istri Tunggul Ametung dan Ken Angrok ini
menutup ajal. Padahal dari rahim Ken Dedes inilah telah menurunkan raja-raja
besar Majapahit, dinasty Rajasa, termasuk Kertanegara dan Hayam Wuruk.
Arca Prajnaparamita sebagai perwujudan
Ken dedes
Sebuah Arca Prajnaparamita sebagai puncak maha karya seniman patung di
jaman Singasari,
di temukan di candi kecil tak jauh dari candi Singasari-Malang,
dianggap perwujudan Ken Dedes! Prajnaparamita adalah nama dewi yang sejajar
dengan dewa-dewi lainnya. Perwujudannya sangat cantik, dianggap sebagai dewa
ilmu pengetahuan, karena diarcanya terdapat sulur teratai yang menanggung
keropak atau kitab. Wujud arca Ken Dedes dalam tafsir masyarakat pengagumnya disamakan
dengan dewi Prajnaparamita. Mungkin sudah nasib Ken Dedes, tetap baik citranya
dimasyarakat hingga kini. Namanya dipuja dan wujudnya disamakan dengan dewi
Prajnaparamita. Arca Prajnaparamita itu kemudian dibawah oleh seorang kontroler
Belanda sekitar 1880an, kemudian diboyong ke Leiden Belanda. Kemudian dikembalikan ke
Indonesia tahun 1978 dan sekarang
diletakkan di Musium Nasional Jakarta.
Untuk menghargai sosok Ken Dedes yang agung masyarakat sekitar Desa Palawijen Arjosari Malang kemudian
membuat replika Arca Prajnaparamita setinggi 5 meter di pintu masuk kota Malang
sebelum Fly over.Mereka percaya disinilah tempat sang permaisuri itu lahir.
Pesona kecantikan dan Kemasyuran Ken Dedes tak urung membuat pemerintah Kota Malang setiap tahun menjadikannya sebagai even putri
kecantikan.
Namun mencari sosok Ken Dedes tidaklah mudah . Semoga kejadian
larinya Sang Putri Cantik yang dijadikan Permaisuri Raja Kelantan Malaysia
“Manohara Adelia P “ itu bisa menjadi
pelajaran.
Kalau Si “Mano “berhasil kembali ke Tanah Airnya dan menjadi artis top,
Nasib yang gak sama harus diterima Ken Dedes.
Kecantikan dan Kemasyurannya membuat hidupnya nestapa. Apa yang
terjadi itu sudah menjadi kehendak
dewata.
Singosari,7 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar